Blog & Berita

Blog & Berita

Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors
Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 30 March 2022

Inilah 8 Langkah Memulai Usaha Baru!
8 Langkah Memulai Usaha Baru – Saat seseorang sudah memutuskan untuk berbisnis atau memasuki dunia entrepreneurship, maka ia harus memiliki pondasi yang cukup kuat. Ada beberapa langkah dan tahapan yang perlu dilalui agar usaha yang dijalankan dapat beroperasi dengan baik, dan juga bertahan atau bahkan terus bertumbuh. Namun, tidak sedikit pebisnis yang harus menghentikan bisnisnya di tengah jalan akibat berbagai alasan yang mungkin terjadi. Dilansir dari The Balance, paling tidak ada 8 langkah yang mesti kamu lewati untuk membangun bisnis dengan dasar yang mantap.

Langkah-langkah Memulai Usaha Baru

Apa saja 8 langkah yang mesti dijalani oleh pengusaha dalam membangun bisnisnya? Baca artikel ini secara lengkap!

1. Lakukan Riset

Kemungkinan besar seseorang sudah mengetahui usaha apa yang akan dijalankan sebelumnya. Perlu diingat, ide awal tersebut belum tentu bisa berjalan atau diaplikasikan ke dunia nyata. Maka, lakukanlah sebuah riset untuk memperoleh berbagai informasi. Jika kamu memiliki keterbatasan waktu dan modal, cukup lakukanlah riset sederhana. Hal yang terpenting adalah bagaimana kamu mendapatkan informasi mengenai peluang atau potensi yang ada di pasar. Dari situ kamu bisa mengetahui: Apakah produk ini dibutuhkan dan disukai oleh masyarakat? Siapa yang membutuhkan produk tersebut? Bagaimana iklim kompetisi di pasarnya? Apakah ada perusahaan lain di sekitar yang menawarkan produk serupa? Baca juga:
6 Aktivitas Pemicu Kreativitas Bisnis

2. Susun Rencana Usaha

Susunlah sebuah rencana usaha sebelum mengaplikasikan ide bisnismu. Perencanaan bisnis yang matang dari segala sisi dapat membantu dari tahap awal pembangunan sebuah bisnis. Terlebih, jika sumber dana dari usahamu adalah suntikan dari investor, maka rencana bisnis menjadi sebuah keharusan. Dari rencana tersebut investor akan melakukan validasi ide dan melihat potensi usaha yang ingin kamu kembangan. Setelah kamu catat dan jabarkan semua aspek dari bisnis, maka kamu bisa mendapatkan perhitungan kasar. Dari perhitungan kasar inilah kamu bisa menentukan jumlah investasi dan pengeluaran awal sebelum bisnis kamu bisa beroperasi. Dalam rencana ini, perhitungkan juga rencana untuk berjalannya operasional perusahaan hingga beberapa bulan atau bahkan 1 tahun ke depan. Biaya-biaya yang perlu diperkirakan adalah biaya produksi, marketing, sewa, gaji karyawan, belanja barang, dan lain sebagainya.

3. Tentukan Struktur Bisnis

Hal selanjutnya yang mesti kamu lakukan adalah menentukan struktur atau bentuk bisnis. Apakah kepemilikan perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas, ataupun bentuk lainnya. Struktur atau bentuk badan usaha akan berpengaruh banyak terhadap bagaimana bisnismu berjalan, hingga bagaimana perhitungan pajaknya.

4. Daftarkan Brand atau Merek Usahamu

Langkah selanjutnya adalah tentukan dan daftarkan merek dagang atau brand kamu. Nama usaha, logo, atau brand secara keseluruhan memiliki peranan yang penting bagi sebuah bisnis. Maka, usahakan untuk menyusun dan mengkonsepnya dengan baik. Tidak cukup hanya dikonsep, segera periska dan daftarkan merek dagang tersebut. Jika kamu menggunakan media sosial sebagai saluran pemasaran, segera cek juga apakah nama dan merek tersebut masih dapat digunakan. Baca juga: Empat Aspek Penting Kesuksesan Usaha

5. Dapatkan Izin Usaha dari Pemerintah

Mendapatkan izin atau lisensi untuk menjalankan usaha dari pemerintah juga tidak kalah pentingnya. Sesuaikan lisensi dengan kondisi dan skala perusahaan kamu sekarang jika memang kamu memulai sebuah usaha yang berskala kecil.

6. Tentukan Sistem Keuangan

Sebuah perusahaan akan berjalan jika memiliki sebuah sistem keuangan yang baik. Sistem pencatatan transaksi keuangan atau akuntansi yang baik memungkinkan pengusaha untuk mengelola bisnis dengan baik. Pencatatan yang akurat dan lengkap membuat pebisnis dapat memantau secara langsung keadaan keuangan perusahaan. Selain untuk keputusan manajerial, pencatatan keuangan yang jelas juga akan mempermudah ketika perusahaan berurusan dengan pajak. Jumlah pajak yang diajukan dapat diperkirakan dari pencatatan yang sudah dilakukan.

7. Bangun Tim yang Solid

Jika kamu tidak dapat menjalankan sebuah perusahaan sendirian, maka kamu akan membutuhkan sumber daya manusia. Bangunlah tim/staf/karyawan yang solid. Untuk perusahaan dengan skala lebih kecil, jumlah tim mungkin tidak akan terlalu besar. Terpenting untuk diingat, alokasi dan beban pekerjaan harus dibagi secara efektif dan efisien.

8. Jalankan Pemasaran

Agar masyarakat mengetahui perusahaan dan produkmu, maka kamu perlu memasarkannya. Entah bisnis barang atau jasa, masyarakat perlu mengetahui dan tertarik pada produkmu sebelum mereka melakukan pembelian. Jika strategi awal kamu belum berhasil, jangan menyerah. Coba lagi strategi-strategi pemasaran lainnya. Temukan metode apa yang paling sesuai dengan usahamu! Itulah tips mengenai langkah-langkah memulai usaha baru. Semoga dapat menginspirasi dan segera kamu terapkan pada usahamu! Kelola usaha kamu dengan mudah bersama aplikasi Krealogi dari DuAnyam! Baca artikel lainnya di sini! Baca juga:
Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 30 March 2022

Mengolah Ide dan Peluang Usaha Kerajinan

Mengolah Ide dan Peluang Usaha Kerajinan – Di tahun 2022 ini, ekonomi dan berbagai industri diprediksi mengalami kebangkitan dan terus membaik. Hal ini membuat banyaknya usaha yang kembali beroperasi, dan juga munculnya banyak usaha baru.

MengoIah Ide dan Peluang Usaha Kerajinan

Ada berbagai usaha yang potensial di tahun 2022. Usaha-usaha tersebut diprediksi untuk memiliki peluang yang cukup bagus di tahun ini. Salah satunya adalah bisnis kerajinan. Ada banyak jenis kerajinan yang potensial untuk dijadikan sebuah bisnis.

Dalam artikel ini, Krealogi akan menjelaskan mengenai apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengolah ide dan peluang bisnis kerajinan yang akan dijalankan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan saat kamu hendak memulai bisnis kerajinan yang sukses. Jangan sampai, ide dan peluang usaha kerajinan yang kamu impikan tidak berjalan dengan baik karena mengabaikan hal-hal penting.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Kerajinan yang Sukses

Setelah mengumpulkan berbagai ide, kamu perlu melakukan analisis untuk menilai ide dan peluang usaha kerajinanmu. Gunanya, adalah agar kamu mendapatkan model bisnis yang benar-benar menguntungkan. Sebab, kembali lagi tujuan dari bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan dari produk barang atau jasa yang kita ciptakan.

Rencana usaha atau kewirausahaan tersebut perlu dianalisis. Sehingga, kita bisa mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman, juga tantangan yang mungkin akan dihadapi. Mengetahui semuanya di awal dapat menambah kemungkinan bisnismu menjadi bisnis yang berkesinambungan.

Analisis bisnis mempertimbangkan banyak faktor yang mencakup keseluruhan jalannya proses bisnis.

Berbagai Pertimbangan untuk Memproses Ide Bisnis

Profitabilitas

tips memulai bisnis kerajinan

Hal pertama yang menjadi pertimbangan adalah: apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan keuntungan. Seleksi berbagai ide dan peluang yang kamu miliki, dan coret alternatif-alternatif yang tidak memenuhi faktor pertama ini.

Faktor Penguasaan Teknis

Kerajinan memiliki titik berat pada produk jadi. Produk yang berkualitas tinggi biasanya disertai juga dengan penguasaan teknis yang baik. Maka, pastikan kamu memiliki penguasaan teknis, atau memiliki akses untuk mempelajarinya. Jika kamu memang merupakan pengrajin, pilihlah produk yang kamu kuasai.

Prospek Pemasaran

Hal selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah prospek pemasaran produkmu. Siapakah yang merupakan target pasarmu? Melalui saluran apa kamu akan memasarkan produk kerajinanmu? Hal tersebut penting untuk diketahui sejak awal.

Faktor Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor penting dalam produksi barang fisik. Sebab, bahan baku dapat menentukan tingkat kualitas produk, harga produk, serta keberhasilan keseluruhan proses produksi.

Sumber Daya Manusia

Faktor yang penting selanjutnya adalah sumber daya manusia. Apakah kamu memiliki akses untuk mendapatkan tenaga staf atau sumber daya manusia? Berapa jumlah yang dibutuhkan? Apakah sumber daya manusia tersebut memiliki keahlian yang sesuai?

Faktor Modal

Dalam hal modal, perlu diselaraskan antara modal yang tersedia dengan kebutuhan atau jenis usaha kerajinan yang hendak kamu jalani. Modal tidak hanya dalam bentuk uang, namun bisa juga dalam bentuk peralatan atau mesin yang sudah kamu miliku untuk melakukan produksi.

Tingkat Risiko

Perlu dipertimbangkan faktor besar kecilnya risiko usaha kerajinan yang akan kamu jalani. Bandingkan dengan besarnya keuntungan yang akan diperoleh jika rencana usahamu berhasil.

Faktor Persaingan

Biasa kita kenal juga dengan riset atau analisis kompetitor. Pelajari situasi pasar, bagaimana permintaan, tingkat harga, dan juga sistem pemasaran yang dilakukan oleh para kompetitor. Mengetahui hal ini sejak awal akan membekali kamu dengan persiapan yang lebih matang.

Fasilitas dan Kemudahan

Faktor selanjutnya adalah fasilitas dan kemudahan dalam hal pengadaan usaha. Apakah fasilitas dan lokasi usahamu benar-benar memberikan kemudahan untuk keseluruhan jalannya bisnis, atau justru sebaliknya? Fasilitas yang memadai akan memudahkan segala proses dan meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak terduga.

Faktor Manajemen

Salah satu pertimbangan penting lainnya adalah dari segi manajemen. Tipe dan sistem manajemen apa yang paling cocok untuk mengelola usaha tersebut? Biasanya, dalam usaha dengan skala yang lebih kecil hal ini sering diabaikan.

Langkah terakhir jika kamu sudah menentukan ide dan peluang usaha kerajinan apa yang akan dijalani, adalah mempertimbangkan hal-hal seperti:

  1. Apakah usaha ini sesuai dengan hasrat dan minat?
  2. Apakah akan membawa keuntungan?
  3. Menawarkan kemudahan dalam proses operasional dan pengawasannya?
  4. Mudah dalam melakukan kontrol dan pemeliharaan?
  5. Produk disukai dan membawa manfaat bagi konsumen?
  6. Apakah usaha mendapatkan dukungan dan perlindungan dari pemerintah?

Baca juga: Tips Mengevaluasi Ide Bisnis Bagi Pengusaha

Analisis dengan Analisis SWOT

Segala hal di atas dapat kamu lengkapi dengan merangkum semuanya menjadi sebuah Analisis S.W.O.T. Dengan metode ini, kamu dapat mengetahui Strength/kekuatan, Weakness/kelemahan, Opportunity/kesempatan, dan Threat/ancaman yang mungkin kamu hadapi.

Dengan adanya informasi ini, kamu bisa memetakan dengan jelas ide dan peluang bisnismu. Apa yang menjadi kekuatan dari produk/brand kamu, kelemahannya, apa saja kesempatan yang bisa membuat bisnismu maju, dan ancaman yang mungkin dapat dialami.

Segala bentuk analisis ide dan peluang bisnis tersebut juga dapat kamu gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun sebuah strategi. Strategi tersebut dapat digunakan dalam bidang pemasaran, produksi, pengembangan produk, manajemen staff, kontrol biaya, dan keputusan-keputusan manajemen lainnya.

Kelola bisnismu dari hulu hingga hilir dengan satu aplikasi, Krealogi dari DuAnyam! Manfaatkan fitur dari rencana produksi, pengelolaan gudang, pencatatan transaksi dan pesanan, hingga pelaporan keuangan! Baca artikel lainnya di sini!

Baca juga:

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 29 March 2022

Perencanaan Produksi Meliputi 5 Hal Ini!

Perencanaan Produksi Meliputi 5 Hal Ini – Pembahasan mengenai apa itu rencana produksi sebelumnya telah dibahas pada artikel Apa Itu Perencanaan Produksi. Setelah membacanya, Anda mungkin mendapat pengetahuan baru dan ingin tahu lebih lanjut terkait perencanaan produksi. 

Pada kesempatan kali ini, Krealogi telah merangkum apa saja tahapan-tahapan dalam perencaan produksi dan masalah-masalah yang kerap muncul selama perencanaan produksi. Meliputi apa saja tahapan dan masalah dalam perencanaan strategi? Simak penjelasan berikut! 

Tahapan Perencanaan Produksi

perencanaan produksi meliputi
freepik.com

1. Preparing (Persiapan)

Untuk melakukan perencanaan produksi, langkah pertama yang harus dilakukan pelaku usaha adalah melakukan persiapan. Persiapan ini termasuk memberi informasi kepada orang yang tepat rerkait detail rencana produksi. 

Selain itu, tahap persiapan juga meliputi pencarian bahan dasar yang sesuai dan pengecekan alat yang digunakan. 

2. Routing (Penentuan Rute)

Selanjutnya, pelaku usaha harus merancang rute atau alur urutan proses produksi. Tahap ini melibatkan poin apa, berapa, dengan apa, bagaimana, dan di mana proses produksi dirancang. 

Hal-hal yang perlu digarisbawahi dalam tahap routing ketika perancangan produksi adalah kualitas dan kuantitas produk, bahan, alat, serta manusia yang terlibat, tempat produksi, dan operasional kerja. 

3. Scheduling (Penjadwalan)

Setelah menentukan alur, bagian selanjutnya adalah membuat jadwal. Jadwal berarti kapan setiap bagian yang telah di-routing akan dilakukan. 

Jadwal sangat penting untuk disusun karena dengan adanya jadwal, pekerja akan tahu kapan mereka harus menyelesaikan kewajibannya dalam proses produksi. 

Satu hal yang perlu diingat adalah, dalam tahap scheduling bukan hanya sumber daya manusia yang harus diberi jadwal. Namun, termasuk juga alat atau mesin serta bahan yang digunakan untuk proses produksi. Misalnya, buatlah jaddwal kapan harus menyetok barang, kapan harus melakukan perbaikan atau mengganti suku cadang mesin, dan lain sebagainya. 

4. Dispatching (Penugasan) 

Langkah selanjutnya dalam perencanaan produksi adalah penugasan. Jika jadwal sudah dirancang, segera kirimkan instruksi kerja untuk menjalankan produksi. Dispatching juga meliputi prosedur kontrol, di mana pengawas dapat melakukan tindakan tegas ketika ada terjad sesuatu di luar rencana yang  mengganggu kelancaran proses produksi. 

5. Reviewing (Peninjauan)

Tahap terakhir di perencanaan produksi melibatkan follow up atau peninjauan ulang. Tahap peninjauan berkaitan erat dengan evaluasi. Hal ini bertujuan untuk memeriksa apakah ada yang terlewat atau ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Peninjauan juga berguna untuk menemukan yang mungkin muncul dalam perencanaan dan proses produksi.

Baca juga: HACCP Bagi Industri Pangan

Masalah-masalah Dalam Perencanaan Produksi 

Kendati persiapan perencanaan sudah sangat matang, tidak menutup kemungkinan masalah tetap akan muncul ketika pelaku usaha melakukan perencanaan produksi. Untuk menentukan langkah antisipasi, di bawah ini adalah beberapa masalah yang kerap muncul dalam perencanaan produksi: 

1. Pengadaan Peralatan 

Ada poin-poin penilaian khusus untuk memilih peralatan yang tepat dan sesuai untuk proses produksi. Tak jarang, pelaku usaha tidak memiliki alat tersebut dan harus mencari alat yang cocok, dalam proses pencarian inilah terkadang Anda harus mencoba banyak peralatan hingga mendpatkan satu yang benar-benar sesuai. 

2. Ketersediaan Material 

Ketersediaan material juga kerap menjadi masalah. Pasalnya, ketika kehabisan stok material atau bahan selama proses produksi, pelaku usaha harus melakukan pemesanan. Di sinilah masalah-masalah tidak terprediksi kerap muncul. Misalnya, kendala transportasi atau keterlambatan pengiriman karena cuaca buruk. 

3. Rekruitmen Karyawan 

Untuk merancang perencanaan produksi, Anda juga harus memperhatikan sumber daya manusia. Para pelaku usaha acap kali kesulitan karena proses rekruitmen karyawan terbilang cukup memakan waktu. Jika tidak menemukan orang yang sesuai untuk mengisi posisi yang tersedia sesuai jadwal, proses produksi bisa jadi terlambat. 

4. Bottleneck 

Masalah terakhir yang mungkin muncul dalam perancanaan produksi aalah bottleneck. Bottleneck adalah kondisi di mana terjadi keterhambatan proses produksi akibat ada dua atau lebih kegiatan yang sama penting. Terlebih lagi jika Anda tidak dapat memprioritaskan salah satunya.

Itulah informasi mengenai apa saja yang dicakup oleh proses perencanaan produksi. Buat Rencana Produksi untuk usahamu sekarang dengan bantuan aplikasi Krealogi dari DuAnyam! Baca artikel lainnya di sini!

Baca juga:

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 29 March 2022

Contoh Pencatatan Transaksi Keuangan Perusahaan Dagang

Contoh Pencatatan Transaksi Keuangan − Tidak berlebihan jika dibilang kestabilan finansial usaha dipengaruhi oleh pencatatan transaksi keuangannya. Pasalnya, memang benar bahwa pencatatan transaksi keuangan adalah faktor vital bagi setiap pelaku usaha agar perekonomian bisnisnya terjaga. 

Pada artikel sebelumnya, Krealogi telah membahas soal pengertian serta tujuan pencatatan transaksi keuangan. Untuk menambah pengetahuan Anda, di artikel kali ini, kami akan memaparkan contoh pencatatan transaksi keuangan. 

Table of Contens: 

  1. Langkah-langkah Pencatatan Transaksi Keuangan 
  2. Contoh Pencatatan Transaksi Keuangan 

Langkah-langkah Pencatatan Transaksi Keuangan

contoh pencatatan transaksi keuangan
freepik.com

Untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan. 

1. Kumpulkan bukti transaksi 

Pencatatan transaksi keuangan tidak dapat dibuat tanpa adanya bukti transaksi. Untuk itu, langkah pertama untuk mencatat transaksi keuangan adalah mengumpulkan bukti transaksi. 

Setiap transaksi yang berdampak pada finansial usaha harus disertai dengan bukti nyata, 

Macam-macam bukti transaksi yang sering digunakan antara lain: 

  • Kuitansi 

Kuitansi merupakan bukti atas transaksi yang dilakukan secara tunai. Biasanya ditandatangani oleh pihak yang melakukan pembelian dan menerima pembayaran. 

  • Struk 

Struk adalah tanda bukti pembelian yang di dalamnya memuat data berupa nama usaha, nama kasir, nomor struk, tanggal dan jam transaksi, barang yang dibeli, jumlah, harga, hingga metode pembayaran. 

  • Faktur 

Dibuat dua rangkap, di mana rangkap asli disimpan pembeli sebagai bukti transaksi, sementara salinannya untuk data pelaku usaha. Faktur adalah surat bukti transaksi yang dilakukan dengan metode kredit. 

  • Cek 

Cek atau perintah pembayaran adalah surat perintah yang diberikan oleh pembeli dengan menyantumkan nama penerima serta nominal yang kemudian dapat dicairkan ke bank. 

  • Nota 

Bukti transaksi yang satu ini dibagi menjadi nota debit dan kredit. Nota debit dibuat pihak pembeli untuk dikirim ke penjual apabila ada barang yang tidak sesuai atau mengalami kerusakan dan harus dikembalikan. Sementara nota kredit adalah bukti penerimaan barang kembali oleh pihak penjual ke pihak pembeli.  

  • Rekening Koran 

Rekening Koran merupakan bukti mutasi kas dari bank yang diberikan kepada nasabah. Sebagai bukti pencatatan transaksi keuangan, rekening Koran biasanya digunakan untuk memeriksa keselarasan saldo perusahaan dan nominal transaksi.  

2. Cek Keaslian Bukti 

Jika bukti-bukti transaksi sudah terkumpul, langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk pencatatan transaksi keuangan adalah dengan memeriksa keaslian bukti tersebut. Hal ini perlu dilakukan supaya tidak terjadi masalah di kemudian hari terkait penyalahgunaan dana perusahaan. 

3. Catat Transaksi Sesuai Bukti ke dalam Jurnal 

Setelah mengumpulkan dan memastikan keaslian bukti transaksi, sekarang saatnya mencatat bentuk transaksi keuangan tersebut ke jurnal. Jangan lupa cantumkan detail informasi transaksi seperti tanggal transaksi, nomor rekening, nama pihak kedua, nomor bukti, dan nominal transaksi.

Baca juga: Akuntansi – Seni Pencatatan Transaksi Keuangan

4. Pindahkan ke Buku Besar 

Selanjutnya, data-data transaksi yang ada di dalam jurnal dapat dipindahkan ke buku besar perusahaan. Buku besar adalah patokan dasar dalam pembuatan laporan neraca laba dan rugi. Di dalamnya memuat segala bentuk aktivitas transakasi keuangan. Untuk itu dalam pencatatan transaksi keuangan, data-data dari semua jurnal harus dimasukkan ke buku besar.  

5. Menyusun Neraca ke Dalam Kolom Kredit dan Debit 

Memisahkan kolom kredit dan debit ketika menyusun neraca menjadi langkah terakhir dalam pencatatan transaksi keuangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keseimbangan hasil dari kedua kolom. 

Contoh Pencatatan Transaksi Keuangan

Di bawah ini adalah contoh pencatatan transaksi keuangan yang telah Krealogi buat untuk memberikan gambaran pada pelaku usaha dalam membuat catatan transaksi keuangan. 

Toko ABC 

(Periode Maret 2022) 

Tanggal  Keterangan  Debit  Kredit 
5 Maret 2022  Kas  Rp50.000.000   
  Modal Awal    Rp50.000.000 
       
10 Maret 2022  DP Sewa  Rp2.000.000   
  Kas    Rp2.000.000 
       
15 Maret 2022  Peralatan dan Perlengkapan  Rp1.500.000   
  Kas    Rp1.500.000 
       
20 Maret 2022  Kas  Rp1.000.000   
  Pendapatan    Rp1.000.000 
       
31 Maret 2022  Beban Gaji  Rp2.500.000   
  Kas    Rp2.500.000 
Total  Rp57.000.000 

 

Itu dia contoh pencatatan transaksi keuangan sebuah usaha dagang dalam periode satu bulan. Untuk membuat catatan transaksi keuangan bisnis Anda lebih rapi dan akurat, kamu bisa menggunakan aplikasi Krealogi yang telah dilengkapi fitur Catat Transaksi. Baca artikel lainnya di sini!

Baca juga:

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 28 March 2022

Sistem Manajemen Warehouse: Pengertian dan Peran Bagi Bisnis 

Sistem Manajemen Warehouse: Pengertian dan Peran Pentingya Bagi Bisnis – Tahukah kamu apa itu Sistem Manajemen Warehouse? Sebagai seorang pelaku usaha, kamu harus memahami dengan saksama perihal tersebut dan juga perannya bagi bisnis yang sedang kamu geluti. 

Apa Itu Sistem Manajemen Warehouse 

Warehouse management system (WMS) atau sistem manajemen gudang adalah sistem yang memantau dan mengontrol proses opersional pergudangan. WMS memegang peran vital untuk menjaga kelancaran aktivitas pergudangan seperti penyimpanan, penerimaan, dan pengiriman barang, sesuai dengan rencana. 

Karena digunakan untuk memonitori semua aktivitas gudang. WMS yang sudah berbasis komputer umumnya dilengkapi dengan fitur-fitur khusus, misalnya pemindaian dengan barcode. Sehingga, pelaku bisnis dapat melihat keseluruhan proses barang di gudang mulai dari barang masuk hingga keluar hanya melalui sebuah platform di gadget.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Sistem Gudang yang Baik?

Proses-proses dalam Sistem Manajemen Warehouse 

Ada beberapa proses standar di dalamnya. Proses-proses tersebut adalah: 

1. Receiving and Put Away 

Ini adalah proses yang dimulai ketika barang tiba di gudang. Barang yang baru saja masuk harus diinput ke sistem manajemen pergudangan supaya ada kesesuaian data sehingga lebih mudah ketika melakukan pembaruan database barang nantinya. 

Setelah proses receiving atau penerimaan barang, barang kemudian akan masuk ke tahap put away. Pada tahap ini, barang akan diletakkan di tempat tertentu di gudang. 

2. Dispatching 

Proses selanjutnya adalah dispatching. Dispatching merupakan proses standar yang dapat membantu proses out bound atau pengeluaran barang dari gudang. 

Dengan sistem yang sudah terkomputerisasi, operator gudang hanya perlu melihat data yang ada di aplikasi sehingga proses pencarian barang jauh lebih mudah untuk dilakukan. 

3. Stock Take 

Proses selanjutnya adalah penyesuaian stok fisik barang dengan data yang ada di dalam komputer atau disebut stock take. Proses ini akan sangat memakan waktu dan tenaga jika tidak menggunakan sistem pengelolaan yang tepat. Karena untuk memastikan kesesuaian data dengan barang nyata, harus menghitung keseluruhan barang secara teliti satu persatu. 

4. Reporting  

Proses lain yang juga penting dalam sistem manajemen warehouse adalah reporting. Reporting berarti pelaporan. Laporan ini nantinya akan dijadikan acuan perusahaan untuk membuat keputusan terkait pergudangan. Bentuk laporan dalam sistem manajemen warehouse harus meliputi segala hal yang berhubungan dengan stok barang di gudang. 

Fungsi dan Manfaat Sistem Manajemen Warehouse

Tak hanya pengertian dan proses-prosesnya, ada baiknya sebagai seorang pelaku bisnis Kamu juga mengetahui fungsi dan manfaatnya bagi bisnismu.

Fungsi

1. Penyimpanan Barang

Sebagaimana namanya, tentu fungsi utama gudang adalah sebagai penyimpanan barang. Sesuai proses-proses standar WSM yang sudah dibahas di atas, setiap barang yang masuk harus disimpan di gudang dan ditata secara rapi agar tidak kebingungan saat hendak melakukan pengambilan atau proses lain. 

2. Sebagai Pengaman Produk 

Sistem ini juga berfungsi sebagai pengaman produk. Gudang bukan hanya sebagai papan untuk menyimpan barang, tapi juga melindungi persediaan barang baik dari pencurian maupun kerusakan. 

3. Untuk Meningkatkan Inventaris dan Pemesanan Kembali 

Masalah yang kerap muncul dalam pengelolaan gudang adalah menentukan waktu kapan untuk melakukan pemesanan ulang. Hal ini dikarenakan banyak stok barang yang letaknya tidak tertata sehingga sulit dipastikan persediannya. WMS berfungsi sebagai referensi untuk memriksa jumlah stok barang sehingga dapat melakukan pemesanan ulang tepat waktu. 

Manfaat

sistem manajemen warehouse
freepik.com

Selain fungsi, WMS juga dimiliki beberapa manfaat: 

1. Meningkatkan Efisiensi

Sistem manajemen warehouse dapat membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan. Karena semua informasi terkait pergudangan telah tercatat di sistem, baik waktu maupun tenaga untuk melakukan setiap pekerjaan pergudangan jadi lebih efektif. 

2. Mengurangi Pengeluaran 

Sistem manajemen gudang juga memiliki manfaat mengurangi pengeluaran perusahaan. Dengan menerapkan sistem manajemen warehouse yang terstruktur dan berbasis komputer, Kamu dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk peralatan yang harus dioperasikan secara manual. 

3. Meningkatkan Kepuasan Konsumen 

Bukan hanya bermanfaat bagi perusahaan, WMS juga memberi manfaat bagi konsumen. Dengan sistem manajemen warehouse yang tertata barang-barang di gudang akan lebih mudah dicari, sehingga kinerja karyawan lebih cepat dan proses pengiriman barang tidak begitu memakan waktu.

Itulah informasi mengenai pengelolaan gudang beserta dengan perannya bagi perusahaan. Ciptakan sistem gudang yang baik untuk usahamu sendiri dengan menggunakan fitur Manajemen Gudang dari Krealogi! Kamu bisa melakukan pengecekan dan pemantauan jumlah stok barang di gudang dengan mudah dan akurat. Baca artikel lainnya di sini!

Baca juga:

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 28 March 2022

Contoh Perencanaan Produksi: Usaha Kuliner Keripik Singkong

Contoh Perencanaan Produksi Usaha Kuliner Keripik Singkong – Bagi kamu yang baru saja memulai bisnis, perencanaan produksi merupakan langkah awal yang harus kamu lakukan sebelum mulai melakukan produksi. Tahapan perencanaan produksi dimulai dari persiapan alat dan bahan hingga penjualan produk hasil produksi. 

Untuk lebih jelasnya, berikut telah Krealogi buat contoh perencanaan produksi untuk usaha kuliner keripik singkong. 

Table of Contents: 

Contoh Gambaran Awal Rencana Produksi Keripik Singkong 

Contoh Perencanaan Produksi Usaha Keripik Singkong 

  1. Analisis Keuangan 
  2. Proses Pembuatan 
  3. Pemasaran 
  4. Jadwal Kegiatan 

Contoh Gambaran Awal Rencana Produksi Keripik Singkong 

Mengonsumsi makanan ringan telah menjadi kebiasaan yang mengakar di jati diri masyarakat Indonesia. Camilan selalu menjadi teman untuk semua aktivitas yang dikerjakan. Melihat hal tersebut, membuka usaha di bidang kuliner merupakan pilihan yang tepat. 

Dengan menggunakan bahan dasar yang cukup mudah untuk didapatkan, serta proses pengolahan yang tidak begitu susah, usaha kuliner keripik singkong memiliki peluang keberhasilan yang cukup tinggi. 

Sebagai pemula, untuk merintis bisnis ini perlu disiapkan 10 kg bahan dasar berupa singkong yang akan diolah menjadi 500 bungkus keripik berukuran 250 gram, dengan harga jual Rp5.000,00/bungkusnya. Dengan demikian pendapatn kasar yang diperoleh dari 10kg singkong adalah senilai Rp2.500.000,00. 

Pemasaran produk dapat dilakukan melalui media sosial mengingat eksistensi media sosial di masa sekarang ini begitu tinggi. 

Contoh Perencanaan Produksi Usaha Keripik Singkong 

1. Analisis Keuangan

  • Investasi awal yang diperlukan:
Alat dan Bahan  Jumlah  Harga  Total 
Baskom  3  Rp50.000,00  Rp150.000,00 
Panci 2  Rp100.000,00  Rp200.000,00 
Neraca  2  Rp50.000,00  Rp100.000,00 
Wajan 1  Rp200.000,00  Rp200.000,00 
Kompor 1  Rp400.000,00  Rp400.000,00 
Tabung Gas  1  Rp20.000,00  Rp20.000,00 
Alat Potong 3  Rp20.000,00  Rp20.000,00 
Mesin Penggiling  2  Rp300.000,00  Rp600.000,00 
Mesin Kemasan 1  Rp200.000,00  Rp200.000,00 
Total      Rp1.890.000,00 

 

  • Biaya Operasional Bulanan:
Tepung Terigu  2 kg Rp10.000,00  Rp20.000,00 
Minyak 3 liter  Rp20.000,00  Rp60.000,00 
Telur Ayam 1 kg  Rp18.000,00  Rp18.000,00 
Garam 2 pcs  Rp1.000,00  Rp2.000,00 
Bubuk Perasa 15 pcs  Rp5.000,00  Rp75.000,00 
Singkong 10 kg  Rp1.800,00  Rp18.000,00 
Biaya Promosi      Rp150.000,00 
Total      Rp323.000,00 

 

  • Perkiraan Pendapatan Bulanan: 

Produksi keripik singkong dalam 1 bulan = 500 bungkus 

Harga yang ditawarkan = Rp5.000,00/ bungkus 

Hasil pendapatan bersih setiap bulan = 500 x Rp5.000,00 = Rp 2.500.000,00 

2. Proses Pembuatan 

Sebelum melakukan produksi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempesiapkan alat dan bahan. 

Persiapan Alat: 3 buah baskom, 2 buah panci, 3 buah alat parut. 

Persiapan Bahan: 2 kg tepung terigu, 3 sdm garam, 6 butir telur ayam, 2 bungkus bubuk perasa. 

Proses Pembuatan: 

  • Singkong dikupas dan dicuci hingga bersih, 
  • Singkong yang telah bersih diparut  menggunakan alat potong, 
  • Campur potongan singkong dengan tepung terigu, telur, dan garam. 
  • Setelah tercampur rata, goreng singkong ke minyak panas dengan api sedang, 
  • Angkat singkong setelah berwarna keemasan, dan tiriskan,
  • Campur dengan bubuk perasa, 
  • Kemas keripik singkong dengan kemasan higenis dan pasarkan 

Baca juga: HACCP Bagi Industri Pangan

3. Pemasaran

Proses pemasaran keripik singkong dilakukan melalui jejaring media sosial, platform jual beli online, dan membuka kedai agar dapat dibeli secara langsung. 

4. Jadwal Kegiatan 

Kegiatan produksi usaha kuliner keripik singkong dimulai pada 1 April 2022. Pelaksanaan proses produksi dilakukan dua hari sekali. Hari pertama untuk mengumpulkan persediaan bahan dan proses produksi, karena produksi memakan waktu yang relatif tidak lama. Sementara hari kedua untuk melakukan pemasaran produk. Kegiatan promosi dilakukan secara langsung dan membuat akun promosi di media sosial serta platform jual beli online. 

Kegiatan evaluasi perencanaan produksi dilakukan satu kali setiap bulan sebelum proses produksi bulan berikutnya, dan sewaktu-waktu ketika diperlukan karena insiden tertentu. 

Itu dia contoh perencanaan produksi usaha kuliner keripik singkong. Kamu dapat mengamati, meniru, dan memodifikasi contoh perencanaan produksi tersebut dan mengaplikasikannya sesuai bisnis yang sedang kamu geluti. Kamu bisa mulai membuat jadwal rencana produksimu sendiri dengan aplikasi Krealogi dari DuAnyam! Baca artikel lainnya di sini!

Reference: 

https://www.academia.edu/30501998

Baca juga:

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 28 March 2022

Apa Itu Perencanaan Produksi?

Apa Itu Perencanaan Produksi? − Dalam memulai sebuah usaha, setiap pelaku bisnis pastinya memimpikan kesuksesan. Demi tercapainya kesuksesan tersebut, pelaku usaha perlu menerapkan strategi agar bisnis berkembang pesat. Langkah pertama untuk mengoptimalkan perkembangan bisnis adalah dengan menetukan perencanaan produksi yang tepat. 

Sayangya, perencanaan produksi kerap menjadi masalah yang cukup pelik bagi sebagian pelaku usaha. Masalah-masalah tersebut muncul akibat kurangnya pengetahuan pelaku usaha mengenai perencanaan produksi. Untuk itu, di artikel ini kami akan mengulas terkait apa itu perencanaan produksi.

Table of Contents: 

Apa Itu Perencanaan Produksi? 

Tujuan Perencanaan Produksi 

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Produksi

Apa Itu Perencanaan Produksi?

Secara sederhana perencanaan produksi adalah langkah untuk mengembangkan draf mengenai proses produksi. 

Untuk lebih jelasnya, rencana produksi dapat diartikan sebagai proses merancang jadwal kegiatan untuk memproduksi produk selama kurun waktu tertentu. 

Perencanaan produksi digolongkan menjadi dua bagian, yaitu perencanaan produksi jangka pendek dan perencanaan produksi jangka panjang. Perencanaan produksi jangka pendek adalah penentuan kegiatan produksi yang akan berlangsung selama kurang dari satu tahun. Jika kegiatan produksi yang ditentukan jangka waktunya lebih dari satu tahun, maka rencana tersebut termasuk perencanaan produksi jangka panjang. 

Perencanaan produksi penting karena dengan melakukan perencanaan, proses produksi akan jadi jauh lebih efisien dan terorganisir. Sehingga, tidak banyak waktu, tenaga, atau material yang terbuang selama proses produksi. 

Tujuan Perencanaan Produksi 

Tidak lengkap rasanya membahas mengenai apa itu perencanaan produksi tanpa mengetahi tujuan perencanaan produksi bagi perusahaan. Berikut beberapa tujuan dari perencanaan produksi. 

1. Meminimalkan Biaya Produksi Demi Memaksimalkan Laba 

Tujuan diadakannya perencanaan prosuksi adalah untuk meminimalkan perencanaan produksi. Dengan perencanaan produksi yang matang, biaya produksi dapat diatur sedemikian mungkin agar tidak membengkak. Sehingga, perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal. 

2. Mengoptimalkan Persediaan Alat dan Bahan 

Bukan hanya terkait biaya, perencanaan produksi juga menyoroti terkait persoalan bahan baku. Penyusunan yang strategis, ketersediaan alat dan bahan untuk proses produksi jadi lebih maksimal. Dengan mengoptimalkan persedian alat dan bahan, kualitas hasil produksi tentu jauh lebih baik. 

3. Memantau Proses dan Hasil Produksi 

Perencanaan produksi juga berfungsi sebagai tolok ukur performasi proses produksi. Adanya perencanaan produksi, tenggat waktu setiap proses dan gambaran hasil produksi menjadi lebih jelas. Sehingga proses produksi jadi terstruktur dan mudah dipantau. 

4. Memaksimalkan Layanan Konsumen 

Perencanaan produksi tak hanya bertujuan demi kebaikan perusahaan, tapi juga demi kebaikan pelanggan. Perencaan produksi bertujuan untuk memaksimalkan layanan konsumen. 

Ketika melakukan perencanaan prosuksi, kebutuhan konsumen dan pangsa pasar harus benar-benar diperhatikan. Dengan begitu, pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik dan hal tersebut tentu berdampak baik bagi perusahaan.

Baca juga: Inilah 6 Tujuan Dilakukannya Perencanaan Produksi!

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Produksi

strategi marketing produk UMKM 

Dalam perencanaan produksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan secra matang. Kombinasi yang baik antara hal-hal berikut, akan menciptakan hasil ideal perencanaan produksi. Hal-hal tersebut adalah: 

1. Sumber Daya Manusia 

Ketika melakukan perencanaan produksi, tentukan jumlah sumber daya manusia yang akan menjadi staff dan terlibat dalam setiap proses produksi. Pastikan sumber daya manusia yang tersedia kompeten untuk mengemban tugas produksi 

2. Peralatan 

Selain sumber daya manusia, inventaris peralatan juga harus diperhatikan. Untuk merancak perencanaan produksi, pelaku usaha harus memiliki peralatan yang memadai.  

3. Bahan Baku Produksi 

Bahan baku dan peralatan merupakan dua hal tak terpisah. Dalam proses produksi nanti, ketersediaan bahan akan memegang peran penting guna terwujudnya perencanaan produksi Anda. Jadi, pastikan setiap bahan baku sudah tersedia. 

4. Biaya Produksi 

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan dalam perencanaan produksi adalah biaya. Biaya ini di sini berarti rancangan pengeluaran yang akan dihabiskan untuk proses produksi dan perkiraan pendapatan yang akan Anda hasilkan jika proses produksi telah usai. 

5. Waktu Produksi

Terakhir, Anda juga harus memperhatikan jangka waktu produksi. Dengan perencanaan waktu produksi, tidak akan ada keterlambatan selama proses produksi terjadi. Sehingga proses produksi dapat berjalan sesuai jadwal.

Tahapan Dalam Perencanaan Produksi

Dalam prosesnya, ada beberapa tahapan yang perlu dilalui, di antaranya:

1. Tahap Persiapan (Preparation)

Langkah pertama yang harus dilakukan pelaku usaha adalah melakukan persiapan. Persiapan ini termasuk memberi informasi kepada orang yang tepat terkait setiap detil dari rencana produksi. 

2. Penentuan Alur Produksi (Routing)

Pelaku usaha harus merancang rute atau alur urutan proses produksi. Tahap ini melibatkan poin apa, berapa, dengan apa, bagaimana, dan di mana proses produksi akan dilakukan.

3. Penjadwalan (Scheduling)

Setelah menentukan alur, bagian selanjutnya adalah membuat jadwal. Jadwal merupakan waktu pasti bagi setiap bagian yang telah di-routing akan dilakukan.

4. Penugasan (Discpatching)

Jika jadwal sudah dirancang, segera kirimkan instruksi kerja untuk menjalankan produksi. Proses ini juga mencakup pengawasan, di mana pengawas bertugas memastikan jalannya produksi sesuai dengan rencana awal.

5. Peninjauan (Reviewing)

Tahap ini erat kaitannya dengan evaluasi. Di tahap ini akan dipastikan apakah masih ada hal-hal yang kurang sesuai dengan rencana. Apakah ada yang terlewat, atau kekurangan-kekurangan lainnya. Proses peninjauan ini juga berguna karena dapat dijadikan sebagai input bagi proses produksi selanjutnya.

Baca juga: Perencanaan Produksi Meliputi 5 Tahap Ini!

Kelima proses ini merupakan hal yang berkesinambungan dan penting dalam rangkaian proses perencanaan produksi. Buat dan atur jadwal rencana produksi untuk usahamu sendiri dengan bantuan Krealogi dari DuAnyam! Manfaatkan fitur Buat Rencana Produksi, dan nikmati manfaat dan integrasinya dengan fitur lain dari aplikasi Krealogi. Baca artikel lainnya di sini!

Baca juga:

 

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 28 March 2022

Bagaimana Membuat Sistem Pergudangan yang Baik?

Membuat Sistem Pergudangan yang Baik – Mengapa setiap pelaku usaha perlu memiliki sistem pergudangan yang baik? Sistem pergudangan berhubungan langsung dengan kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang. 

Arus barang yang tertata dan terdata adalah salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari sistem pergudangan yang baik. Dengan arus barang yang teratur, proses transaksi barang juga jadi terpantau. Hal tersebut akan memudahkan pelaku usaha untuk melihat sejauh mana perkembangan bisnisnya. 

Lalu, bagaimanakah cara membuat sistem pergudangan yang baik? Berikut beberapa tips untuk kamu. 

Table of Contents: 

  1. Lakukan Penjadwalan
  2. Buat Perkiraan Persediaan
  3. Buat Data Akurat
  4. Lakukan Pengecekan
  5. Atur Tata Letak
  6. Pisahkan Stok Barang Lama dan Baru

1. Lakukan Penjadwalan

Untuk membuat sistem manajemen gudang yang baik, perusahaan harus membuat jadwal persediaan barang. Buatlah jadwal dengan supplier terkait kapan harus membeli persediaan barang. Selain itu, jadwalkan pula proses pengiriman barang kepada konsumen. Penjadwalan persediaan barang ini akan memudahkan perusahaan untuk melakukan tahap selanjutnya dalam membuat sistem manajemen gudang yang baik.

Baca juga: Manajemen Gudang: Pengertian dan Elemen Pentingnya

2. Buat Perkiraan Persediaan

Setelah melakukan penjadwalan, langkah selanjutnya guna meningkatkan sistem manajemen gudang yang baik adlah dengan membuat perkiraan persediaan. Perkiraan persediaan adalah perkiraan mengenai berapa banyak yang harus disediakan, dan juga terkait kapan stok barang akan habis. 

Yang harus kamu lakukan ketika menyusun perkiraan persediaan adalah mengecek alur stok barang. Perkiraan juga dapat membantu mengurangi risiko kehabisan atau kelebihan stok barang. 

3. Buat Data Akurat

Selanjutnya, kamu harus membuat data yang akurat agar memiliki sistem manajemen gudang yang baik. Data-data tersebut berupa data pembelian barang, persediaan barang di gudang, dan data penjualan hasil produksi. 

Jika perlu, data yang dibuat juga meliputi perkiraan penjualan dan target pemasaran. Sehingga kamu akan tahu rencana apa yang harus diambil untuk mengolah barang di gudang. 

4. Lakukan Pengecekan

manfaat gudang bagi bisnis

Langkah lain yang harus kamu terapkan untuk membuat sistem manajemen gudang yang baik adalah melakukan pengecekan setiap barang. Pengecekan ini dilakukan ketika ada persediaan barang yang akan masuk ke gudang. 

Kamu dapat menandai barang dengan kode, sehingga tidak akan terjadi kesalahan hitung yang menyebabkan adanya selisih persediaan barang dengan data yang mengakibatkan data jadi tidak akurat. 

Pengecekan juga berfungsi untuk memeriksa kelengkapan barang dan kondisi barang. Kamu akan tahu apabila ada barang yang mengalami kerusakaan, kecacatan, ketidaklengkapan, dan lain sebagainya. 

5. Atur Tata Letak

Ketika melakukan pengecekan, kamu juga dapat sekaligus mengatur tata letak barang yang ada di gudang. Hal ini karena, dalam sistem manajemen gudang yang baik, perusahaan juga harus mengatur tata letak barang di gudang secara maksimal. 

Untuk mengatur tata letak barang di gudang, hal pertama yang harus kamu ketahui adalah karakter persediaan barang. Kamu harus tahu barang-barang mana yang memerlukan perlakuan khusus untuk disimpan. Misalnya, barang A harus disimpan di suhu udara, barang B merupakan barang yang mudah pecah, dan lain-lain. 

Kemudian, aturlah tata letak gudang agar barang-barang yang disimpan mudah dijangkau dan tidak berantakan.

6. Pisahkan Stok Barang Lama dan Baru

Cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat sistem manajemen gudang yang baik selanjutnya adalah dengan memisahkan stok barang lama dan baru. 

Dalam sistem manajemen gudang adalah istilah yang disebut FIFO, FEFO, dan LIFO. FIFO (First In First Out) adalah sistem di mana barang yang pertama kali masuk akan menjadi barang yang pertama kali keluar. FEFO (First Expired First Out) berarti barang yang paling mendekati kedaluwarsa harus dikeluarkan pertama kali. Sementara LIFO (Last In First Out) artinya barang yang diprioritaskan untuk keluar pertama kali adalah barang yang paling terakhir masuk. 

Kebijakan-kebijakan tersebut dipakai perusahaan berdasarkan kondisi tertentu. Agar perusahaan lebih mudah ketika melakukan sistem-sistem pergudangan itu, memisahkan antara stok barang lama dengan yang baru adalah hal yang harus dilakukan.

Terapkan juga pengelolaan dan manajemen gudang yang baik di perusahaanmu dengan bantuan aplikasi Krealogi dari DuAnyam! Kamu bisa pantau dan kelola gudang secara real-time dengan satu aplikasi saja. Baca artikel lainnya di sini!

Baca juga:

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 28 March 2022

Pencatatan Transaksi Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya

Pencatatan Transaksi Keuangan − Baik bisnis yang baru dirintis maupun perusahan dengan puluhan cabang di setiap negara, kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pelaku bisnis adalah memantau catatan atau laporan keuangan. Pencatatan transaksi keuangan merupakan hal krusial yang akan mempengaruhi perjalanan bisnis. Karenanya, penting bagi setiap pelaku usaha untuk benar-benar memahami tentang pencatatan transaski keuangan. 

Pada artikel kali ini, Krealogi telah merangkum informasi lengkap terkait topik tersebut. 

Table of Contents: 

  1. Pengertian Pencatatan Transaksi Keuangan
  2. Macam-macam Transaksi
  3. Tujuan Dilakukannya
  4. Jenis Pencatatan Transaksi Keuangan 

Pengertian

apa itu cashflow

Secara sederhana, transaksi kerap diartikan sebagai kesepakatan jual-beli antara pelaku usaha dan pelanggan. Akan tetapi, dalam dunia bisnis transaksi keuangan memiliki makna lebih luas. 

Transaksi keuangan adalah segala bentuk aktivitas yang mempengaruhi urusan finansial dan laju ekonomi setiap bisnis. Dari pengertian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa, pencatatan transaksi keuangan adalah bentuk pembukuan baik secara manual maupun digital atas segala aktivitas keuangan tersebut. 

Macam-macam Transaksi Keuangan Bisnis 

Untuk menambah pemahaman mengenai hal tersebut, di bawah ini adalah macam-macam transaksi keuangan dalam usaha. 

1. Transaksi Keuangan Internal 

Sesuai namanya, transaksi keuangan internal adalah bentuk transaksi yang hanya melibatkan internal perusahaan. Artinya, tidak ada pihak di luar perusahaan yang terlibat dalam transakasi ini. Bentuk transaksi internal biasanya bukan jual-beli atau menukar uang dengan barang/jasa yang ditawarkan. Melainkan, transaksi non-pertukaran yang mempengaruhi finansial perusahaan. 

2. Transkasi Keuangan Eksternal 

Kebalikannya dari transaksi keuangan internal, transaksi keuangan eksternal adalah bentuk transaksi yang melibatkan hubungan antara perusahaan dengan pihak dari luar. Semua aktivitas yang terjadi antara perusahan dan pihak luar yang mempengaruhi finansial usaha termasuk kategori transaksi keuangan eksternal. 

Melakukan pencatatan atas segala bentuk transaksi yang dilakukan merupakan hal wajib. Segala bentuk transaksi, mulai dari pengeluaran atau pemasukan paling kecil hingga yang jumlahnya besar mesti dicatat. Mengapa demikian? Simak penjelasan terkait tujuan dilakukannya pencatatan berikut.

Baca juga: Mengenal Sistem Pencatatan Transaksi: Metode Efektif Kelola Barang

Tujuan Dilakukannya

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, bahwa pencatatan tersebut merupakan hal wajib yang harus dilakukan setiap pelaku usaha. Hal ini dikarenakan, segala bentuk transakasi yang terjadi akan berdampak langsung terhadap laju bisnis. Di kemudian hari, dengan pencatatan keuangan yang rapid an akurat, evaluasi terkait finansial bisnis akan lebih mudah dilakukan. 

Selain itu, berikut adalah beberapa tujuan dari pencatatan transaksi keuangan: 

  1. Memberikan informasi yang jelas terkait pihak yang bertanggung jawab atas setiap transaksi yang terjadi, 
  2. Menjadi bukti absah atas terjadinya setiap transaksi, 
  3. Menghindari kesalahan atau penyalahgunaan dana perusahaan, 
  4. Menjadi acuan jika terjadi permasalahan keuangan, dan 
  5. Memberikan gambaran atau acuan catatan transaksi di masa mendatang 

Jenis Pencatatan Transaksi Keuangan 

1. Pencatatan Manual 

Pencatatan umumnya dilakukan berbasis kertas. Artinya, pencatatan transaksi ini dilakukan oleh akuntan menggunakan jurnal atau buku besar. Pencatatan transaski keuangan manual memliki kelabihan kemudahan aksesibilitas dan lebih rendahnya risiko peretasan informasi. Akan tetapi, pencantatan transaksi keuangan manual rentan mengalami penyimpangan data akibat kesalahan manusia. Misalnya, hilangnya bukti transaksi, kesalahan transposisi angka, dan lain sebagainya. 

2. Pencatatan Digital 

Seiring berkembangnya era digital, segala bentuk aktivitas kini terkomputerisasi. Pencatatan dapat secara digital dilakukan menggunakan perangkat lunak. Ada banyak manfaat dari pencatatan secara digital. Seperti kecepatan input data, akurasi laporan transaksi, keterbacaan, minim resiko untuk kehilangan dokumen fisik, dan lain-lain. 

Demikian adalah informasi mengenai pencatatan transaksi keuangan untuk usaha. Jika kamu ingin memulai melakukan pencatatan untuk usahamu, gunakan fitur Catat Transaksi dari Krealogi by DuAnyam! Catat, kelola, dan laporkan usaha dengan mudah dalam satu aplikasi saja! Baca artikel lainnya di sini!

Baca juga:

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi Author | 28 March 2022

Mengenal Aplikasi Warehouse Management System

Mengenal Aplikasi Warehouse Management System – Sudahkah kamu mengenal apa itu Warehouse Management System? Istilah yang biasa disingkat dengan WMS tersebut merupakan istilah yang pernah kamu dengar beberapa tahun ini. Terutama, bagi kamu yang memang tertarik dengan dunia bisnis, atau sedangn mempelajari dan menjalankan sebuah bisnis.

Warehouse Management System atau WMS adalah sebuah sistem atau perangkat lunak yang memungkinkan pemilik usaha untuk melakukan pengelolaan barang. Pengelolaan barang yang dimaksudkan adalah pergerakan keluar-masuknya barang di gudang. WMS diciptakan untuk dapat meningkatkan kecepatan berbagai proses dalam perusahaan, pencatatan jumlah stok atau inventory yang akurat, Selain itu, WMS memungkinkan optimasi alur distribusi barang dalam perusahaan.

Dari pengertian sederhana tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Warehouse Management System (WMS) untuk membantu manajemen gudang yang memang membutuhkan usaha dan perhatian lebih. Sebuah sistem akhirnya diciptakan untuk dapat membantu jalannya proses pengelolaan gudang sehingga lebih akurat dan efisien.

Adanya sistem belanja online yang semakin marak beberapa tahun ini, membuat WMS menjadi semakin berguna. Pengguna dapat melakukan transaksi kapan saja dalam 24 jam dengan sistem online. Sehingga, sistem yang baik diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhan dan permintaan pasar.

Baca artikel ini lebih lanjut jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sistem pengelolaan gudang ini.

Konsep Dalam Warehouse Management System

Beberapa konsep yang perlu kamu ketahui, terutama jika kamu memutuskan untuk menggunakan Warehouse Management System. Secara umum, dalam manajemen pergudangan, ada tiga konsep yang telah dikenal dan digunakan:

First In First Out (FIFO)

Konsep ini menjelaskan bahwa barang yang masuk terlebih dahulu, juga harus keluar terlebih dahulu. Barang yang membutuhkan prioritas untuk digunakan dalam sistem ini adalah barang yang masuk pertama kali.

Sebagai contoh yang lebih mudah, misalkan gudangmu menyimpan produk berupa susu. Maka, susu yang pertama kali masuk ke gudang dalam satu periode, merupakan prioritas utama untuk dijual dibandingkan susu lain yang masuk setelahnya.

First Expired First Out (FEFO)

Konsep ini sebenarnya mirip dengan FIFO. Dalam konsep ini, barang pertama yang harus dijual adalah barang yang waktu kadaluarsanya lebih dekat. Beberapa produk seperti obat, alat kesehatan, makanan atau minuman, menggunakan konsep ini sebagai cara untuk menentukan stok yang menjadi prioritas.

Last In First Out (LIFO)

Konsep ini merupakan kutub lain dari konsep FIFO. Dalam konsep ini, barang yang masuk terakhir adalah barang yang harus pertama kali dijual. Contoh paling mudah dari konsep ini adalah produk yang penataannya ditumpuk seperti batu bata, pasir, dan sebagainya. Jenis produk tersebut memungkinkan produk yang berada di atas untuk dijual terlebih dahulu.

Keunggulan Aplikasi WMS

Tentunya Warehourse Management System memiliki berbagai macam keunggulan sehingga dapat digunakan untuk membantu manajemen gudang. Adapun, beberapa keunggulan WMS dibandingkan pengelolaan gudang secara konvensional di antaranya:

  • Setelah kamu mengunduh aplikasi Warehouse Management System, kamu dapat dengan mudah melakukan pengelolaan gudang.
  • Mudah diintegrasikan dengan perangkat lunak lainnya, atau bahkan dengan fitur lain dalam satu aplikasi yang sama seperti aplikasi Krealogi dari DuAnyam.
  • Pengelolaan dan pencetakan dokumen yang lebih mudah, karena data sudah tersimpan secara digital
  • Proses pengawasan dan kontrol lebih mudah karena WMS mampu menyediakan data secara real-time pada inventaris dan keadaan stok barang.
  • Hanya dengan menambah sebuah sistem manajemen gudang, membawa keuntungan bagi keseluruhan kegiatan perusahaan dengan biaya yang relatif kecil.
  • Menghilangkan resiko dokumen hilang. Seluruh data dengan mudah dan aman tersimpan dalam sistem cloud.

Tantangan Menggunakan Aplikasi WMS

Terlepas dari begitu banyaknya manfaat, terdapat beberapa tantangan bagi perusahaan ketika menggunakan sebuah aplikasi Warehouse Management System.

  • Dibutuhkan tenaga kerja yang familiar dan fasih dalam mengoperasikan sistem tersebut
  • Penyesuaian oleh segala lini perusahaan dari sistem konvensional yang sebelumnya digunakan

Mengatasi Tantangan

aplikasi warehouse management system
freepik.com

Untuk mengatasi beberapa tantangan tersebut, yang bisa dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya penyesuaian di antaranya:

  • Melalukan training dan udpate secara berkala mengenai penggunaan sistem.
  • Mengembangkan sebuah sistem yang cepat dan efisien. WMS telah membantu dengan berbagai kemudahan yang juga harus diikuti dengan perubahan dalam hal-hal lain yang dapat menunjang manajemen gudang, atau jalannya perusahaan secara keseluruhan.

Itulah beberapa informasi dari Krealogi mengenai Aplikasi Warehouse Management System. Namun, apakah kamu tau jika Aplikasi Krealogi dari DuAnyam mampu menjadi aplikasi pengelolaan bisnis yang mencakup semuanya? Dengan fitur rencana produksi, pencatatan transaksi, pencatatan pesanan, hingga manajemen gudang dan laporan keuangan, semua kemudahan bisa kamu dapatkan hanya dari satu aplikasi!

Dapatkan aplikasi Krealogi sekarang untuk pengelolaan bisnis yang lebih efektif, efisisen, dan akurat! Baca artikel lainnya, klik di sini!

Baca juga:

« First ‹ Previous 1 4 5 6 7 8 12 Next › Last »
Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi | 07 December 2021

Belajar dari Para Ahli, Krealogi ajak Mahasiswa ikut Studi Independen Bersertifikat

Krealogi membuka kelas Studi Independen bagi para mahasiswa juga mahasiswi yang ingin belajar langsung dari para ahli dibidangnya, tentang ilmu aplikatif yang berguna untuk jenjang karir kedepan. 

Studi Independen Bersertifikat merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemedikbudristek). Program ini merupakan satu dari delapan program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi juga kompetensi para mahasiswa baik dari segi kompetensi spesifik, maupun praktis.

Dengan mengikuti Studi Independen, mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja dan dunia industri yang diminati, namun tak melepas kewajiban utama mahasiswa di bangku perkuliahan. Di sini, mahasiswa tidak hanya mendapat teori pembelajaran saja, tapi juga sertifikasi, pengalaman dan juga jejaring yang bisa dimanfaatkan untuk memperluas koneksi di luar kampus.

Apa saja syarat yang dibutuhkan untuk mendaftar Studi Independen?

Beragam program yang ditawarkan oleh Studi Independen membuat persyaratan untuk mengikutinya pun beragam. Namun yang pasti, syarat utamanya adalah peserta merupakan mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta, yang terdaftar pada PDDikti. Jenjangnya pun beragam, dimulai dari D3, D4 hingga S1.

Lalu, bagaimana cara mendaftar Studi Independen?

Mahasiswa yang tertarik mengambil kelas Studi Independen bisa mengakses laman Kampus Merdeka di https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program, dan langsung memilih program yang diminati. Untuk mengikuti program Studi Independen yang dibentuk oleh Krealogi sendiri, mahasiswa tidak dikenakan biaya, atau gratis, dengan nilai program kursus senilai Rp43.000.000, dimana kurikulumnya telah didesain dan diaplikasikan oleh Krealogi.

Bagi mahasiswa tingkat akhir, mengetahui bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya tentu dapat menjadi semangat tersendiri untuk meningkatkan soft skill dan hard skill-nya. Untuk itu, Krealogi bersama Studi Independen mengajak kamu, para mahasiswa untuk terjun langsung dan mempersiapkan diri dengan belajar dari para ahli dan profesional di bidangnya, agar lebih siap berkontribusi nyata di bidang pekerjaan yang diminati.

Blog Thumbnail Pelatihan

Krealogi | 06 December 2021

Pendampingan UMKM di Kabupaten Siak dan Sintang Bersama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL)

Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) adalah sebuah forum kolaborasi yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Aktif di 11 kabupaten dalam 8 provinsi Indonesia, LTKL bergerak untuk membantu pemerintah membuat kebijakan ekonomi lestari. LTKL dan Krealogi memulai kerja sama ini di tahun 2020 untuk UMKM Kriya di Kabupaten Siak dan Kabupaten Sintang.

Peran Krealogi dalam kerja sama dengan LTKL adalah untuk mendampingi UMKM Kriya dalam dua kabupaten tersebut untuk memproduksi dengan baik dan akhirnya menjual produknya di dalam kabupaten masing-masing. Krealogi memberikan pendampingan dengan cara menyiapkan pelatihan kepada UMKM agar bisa memiliki rantai pasok yang baik dan akhirnya dapat mengatur transaksi dan produksi mereka secara sistematis dengan menggunakan aplikasi Krealogi.

Du Anyam memiliki latar belakang yang kuat akan pengembangan rantai pasok kerajinan tangan selama hampir 6 tahun. Dengan itu Du Anyam meluncurkan brand baru bernama Krealogi dengan fokus tujuan untuk membangun sistem ataupun standar rantai pasok kerajinan tangan dari daerah-daerah grassroot di seluruh Indonesia seperti Flores, Papua, NTT, dan Kalimantan. Dengan kerjasama dengan mitra ini, Krealogi melihat bahwa adanya pengertian dan mimpi yang sama di antara dua pihak untuk mengembangkan ekonomi dan mengembangkan masyarakat memang harus datang dari grass root dan membangun rantai pasoknya. Dengan itu, Krealogi dan mitra akan bekerja untuk menyelesaikan masalah secara bersama.

« First ‹ Previous 1 4 5 6

Krealogi Hadir untuk Mendukung Revolusi Digital bagi UMKM Indonesia

Permudah bisnismu dengan satu aplikasi dalam genggaman. Unduh sekarang!